Hari
ini aku bangun pagi sekali, karena ada jadwal piket. Segera aku merapihkan
jilbabku dan
aku turun ke lantai bawah dan makan bersama nenek. Ya,
ayahku sedang bekerja di luar kota jadi aku hanya makan bersama nenek hari ini.
“Pagi nek!” sapaku pada nenek. “Pagi Fia.. ayo ini makan nenek sudah siapkan
makanan kesukaan kamu” ucap nenek padaku. Tak ku sangka nenek membuatkanku
rica-rica ayam dan itu makanan favoritku! “Wow
nenek terimakasih nek!” seruku. Nenek hanya tersenyum melihatku makan
lahap. Tiba-tiba terdengar suara TIINNN...TINNN....TINNNN...! ya itu pertanda
Caca sahabatku sudah di depan menungguku. Kami biasa berangkat bersama. “Wah nek! Caca udah nunggu di luar nih, Fia
berangkat sekolah dulu ya nek.” Pamitku pada nenek. “Iya, hati – hati ya cu..” ucap nenek. Aku segera mencium tangan
nenek”Assalamu’alaikum nek..”
Ku lihat gadis
berjilbab yang sudah di depan rumahku dia tersenyum manis padaku seraya berkata”Pagi Fia!” aku tersenyum membalas
senyumnya”Pagi juga Caca..” aku
segera menduduki jok sepeda motor Caca. “Udah
siap Fi?”tanya Caca padaku. “Udah
donggss Ca yuk gaspool” ucapku dengan tertawa. Caca adalah sahabatku sejak
SD sampai SMP dan sebentar lagi SMA, jadi jangan heran kalau kita sangat akrab.
Sekitar 25
menit kemudian kami sudah sampai di sekolah tercinta kami yaitu Global Islamic
School. “Tunggu aku ya Fi, aku mau
parkirin motor dulu” ucap Caca. “Siapp
deh bos!” ucapku seraya hormat pada Caca. Caca hanya tertawa sejenak dan
berlalu memparkirkan motornya. “Hai! Fi!”
ucap seseorang di belakangku. “Ya?”
segera ku balikkan posisi tubuhku dan ternyata Ryan. Emm.. ya dia juga temenku
dari SD tapi dia tak se-spesial Caca. “Eh
Ryan, iya hai juga ada apa? Tumben manggil aku.” Tanyaku bingung. “Hahaha.. nggak apa-apa aku cuman pengen
nyapa aja kok. Nggak boleh ya?”tanyanya meledek. Aku hanya tertawa melihat
kekocakannya. “Ehemm ciee acaranya
reunian aku nggak di ajak-ajak!” ucap Caca yang tiba-tiba nyelonong. “Hahaha apaan sih Ca, kita cuman ngobrol
doang kok hehehe..” ucap Ryan. “Iya
tuh bener Ca, ceritanya kita nggak sengaja ketemu di sini lagian kita juga
jarang ketemu bukan?” ucapku dan membuat Ryan ke-PD an”Wah dalam arti lain kamu kangen aku ya? Kalau gitu aku bakal ngajak
ngobrol kamu deh Fi! Heheheh” ucapnya terkekeh. “Ciiee cieee hahahaha.. jangan bilang kalau kalian berdua ada rasa :p”
ucap Caca meledek. “Kalau aku sih nggak
tau deh kelanjutannya haha ada rasa apa nggak.” Ucap Ryan seraya tersenyum
padaku. “Ya Allah udah deh please! Eh Ca!
Aduh aku kan ada jadwal piket duh malah ngobrol di sini-_-“ ucapku
mengalihkan pembicaraan. “Astaghfirullah..
aku juga lupa Fi! Ya udah deh Yan kita mau ke kelas duluan ya!” ucap Caca
segera menarik tanganku dan ku lihat Ryan yang tersenyum dan masih berdiri di
tempat itu.
“Fyuhh akhirnya selesai juga Ca.” Ucapku pada
Caca yang sedang asyik mengotak-atik laptopnya. “Hahaha iya Fi, udah sini aku kasih tau sesuatu.” Ucap Caca yang
berhasil membuatku penasaran. “Apa Ca?”tanyaku
penasaran dan dia menunjukkan sebuah kata-kata yang tertulis adalah”Aku
nggak mau terlambat lagi dan aku nggak mau kehilangan lagi.” Dan dalam
benakku aku jadi teringat Ryan. “Aduh
trenyuh banget deh.” Ucapku dengan nada terharu. “Hmm.. pas banget kaya kamu sama Ryan hahaha jangan sampai kamu nyesel
kehilangan dia suatu saat aku tau kok kamu suka kan sama dia kamu nggak usah
nutupin perasaan kamu Fi?” ucap Caca. “Iya
Ca, aku suka sih tapi aku nggak tau Ryan suka aku apa nggak inikah rasanya
cinta datang terlambat?” tanyaku pada Caca. “Hmm mungkin Fi, kalau menurut aku sih dia suka sama kamu! Kita lihat
aja deh perkembangannya.” Ucap Caca padaku. Aku tersenyum pada Caca dan
berkata”Iya Ca, makasih ya sarannya.”
Ucapku padanya. Caca tersenyum dan menepuk pundakku”Iya sobat sama – sama.” Bel masuk berbunyi segera aku mengambil
Al-Qur’an dan mengaji bersama di kelas. Ya, di sekolahku memang sudah biasa
mengaji terlebih dahulu sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Bel istirahat
berbunyi Bu Astrid segera menutup pembelajaran
Matematika hari ini. “Baiklah anak-anak selamat pagi. Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh”Ucap Bu Astrid. “Pagi
bu.. Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh” Ucap anak – anak kelasku. Teman
– temanku segera keluar dari kelas. Seperti biasa aku mengajak Caca duduk di
depan kelas. Ya hari ini kami berdua puasa, haha ini juga sudah kebiasaan kami
puasa Senin-Kamis. “Eh Ca kamu ambil
laptop kamu aja, browsing apa gitu kek.” Ucapku pada Caca, Caca segera
masuk kelas mengambil laptop. “Buka apa
ya? Emmmm...” ucap Caca bingung. “Aha!
Buka Facebook Ryan aja deh siapa tau dia buat kode hahaha.” Ucap Caca
tertawa. “Heuh -_- Caca kebiasaan stlak
Facebook orang.” Ucapku. “Huahahahaa
aku kan STALKER handal :p” ucap Caca dengan PD. “Hahhaha PD banget ngomongnya.” Ucapku meledeknya. “Eh Fi! Dia buat status kode keras banget!”
Ucap Caca padaku. “Apa emangnya?”
tanyaku. “Sepertinya aku baru tau rasanya
CINTA DATANG TERLAMBAT.” Ucap Caca membacakan status yang di posting Ryan.
Mendengar itu hatiku berdegup kencang, benarkah Ryan juga mencintaiku? “Itu asli Ca? mana coba aku liat!”
pintaku pada Caca. “Astaga masih nggak
percaya, ini nih liat aja sendiri” Ucapnya seraya menyerahkan laptopnya
padaku dan ternyata memang benar apa yang di katakan Caca tadi. Ya Allah
sungguh aku tak percaya. “Ciee yang
hatinya berbunga – bunga wkwkwkwk” ledek Caca. “Apaan sih enggak hehe tapi iya sih..” ucapku seraya tersenyum malu.
“Makasih ya Ca! jangan lupa besok jemput
lagi ya! Hehehe” ucapku pada Caca. “Sip
deh Fi, ya udah aku pulang dulu ya Fia cantik”ucapnya. “Hahaha iya makasih Caca cantik bye!”
ucapku seraya melambaikan tangan dan melihat Caca berlalu. Aku segera masuk ke
rumah dan ku lihat rumahku sepi, dimana nenek? Tak biasanya nenek tidak
menyapaku. “Assalamu’alaikum.. nek Fia
pulang.” Ucapku. Aku beranjak ke dapur,ruang makan,ruang tamu sampai kamar
nenek pun tak ada. “Iya yang itu Gus! Tolong
di potong ya pisangnya.” Kudengar suara nenek di belakang rumah ku dengar
nenek memanggil nama ayah. Aku bergegas ke belakang rumah. Dan apa yang ku
pikirkan benar, ayah sudah pulang ke rumah dan sedang membantu nenek. “Ayah udah pulang?”tanyaku gembira
padanya. “Iya nak, ayah sudah pulang”
ucapnya tersenyum dan memelukku. “Aku
kangen banget sama ayah,ayah kangen aku nggak?” ucapku seraya mengeluarkan
air mata. “Tentu sayang, ayah juga kangen
sama anak ayah ini.” Ucap ayah.
“Sudah jangan
menangis ya, oh iya ayah punya hadiah buat kamu!” ucap ayah tersenyum. “Benarkah ayah? Apa itu?” tanyaku. Ayah
mengeluarkan bingkisan yang ternyata berisi smartphone IOS. “Ya Allah ayah itu buat Fia?”tanyaku. “Iya sayang, karena selama ayah pergi kamu
selalu bantuin nenek kan?” ucap ayah. “Iya
yah terimakasih ya ayah!” ucapku bahagia. Segera aku lari ke kamar untuk
ganti pakaian dan aku otak-atik smartphone baru pemberian ayah. “Wow baru kali ini punya I-phone kaya gini.
Makasih ya Allah..” ucap syukurku. Aku
segera membuka facebook, barang kali kalau Ryan mengirimi aku pesan. Dan benar
dugaanku. “Hai Fi! Besok aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Aku tunggu di taman
sekolah ya!” Deg! Jantungku berdegup sangat kencang kali ini. Ada apa
tiba-tiba ia berkata seperti itu? “Iya,
aku akan menemuimu besok.”aku membalas pesannya.
“Fyuhh ada apa? Sih
-_- mau ngomong apa coba?” tanyaku pada diriku sendiri.
Pagi ini aku
agak malu ke sekolah ya karena hari ini aku akan
Ketemuan sama Ryan. “Pagi
Fi!” sapa Caca. “Pagi juga Ca,eh aku
mau sekolah kok malu banget L”
keluhku pada Caca. “Emangnya malu kenapa?
Masuk sekolah kok malu haha ada-ada aja!”ucap Caca. “Aduh gini kemarin Ryan inbox aku di Facebook katanya dia mau bicara
sesuatu sama aku hari ini juga di taman sekolah.”ucapku menjelaskan panjang
lebar. “Oh My God! Serius? Aaa selamat!”
ucap Caca bahagia. “Eitss tunggu dulu
selamat buat apa coba?” tanyaku. “Aduh
Fi! Itu tandanya Ryan mau menyatakan cintanya padamu hehe” ucap Caca yang
sok puitis. “Alah, belum apa – apa juga
udah ngasal memprediksi aja, udah yuk berangkat!” ucapku padanya.
Sesampai di
sekolah aku benar-benar gugup, dan tiba-tiba
Caca berkata”Sukses
ya! Awas lo jangan di tolak hahaha” ucap Caca. Aku hanya tersenyum dan
segera menuju taman sekolah. Ku lihat Ryan duduk di sana. Melihat kedatanganku
ia tersenyum simpul padaku. “Alhamdulillah
kamu tepati janji kamu Fi..” ucap Ryan. “Iya syukran Ryan.. oh iya mau bicara apa ya?” Tanyaku penasaran. “Emm.. aku mau bilang kalau aku..ee..aku
itu..” ucap Ryan terbata-bata membuat jantungku semakin berdebar-debar. “Iya, kamu kenapa?” Tanyaku.
“Ak..aku
suka sama kamu,mungkin ini sudah terlambat aku nyatain cintaku padamu Fi.. tapi
aku udah nggak mau semakin terlambat dan akhirnya kehilangan kamu..”
ucap Ryan yang akhirnya menyatakan perasaannya. “Begitu pun denganku Ryan, aku juga sudah lama memendam rasa ini. Ya..
mungkin ini yang namanya cinta datang terlambat” ucapku. “Jadi? Kamu juga punya perasaan yang sama? Berarti
kita..?” tanya Ryan dengan girang. “Iyaa
Ryan..” ucapku tersenyum malu padanya.Aku harap Ryan adalah bukan cinta
pertama,kedua, atau ketiga melainkan cinta terakhirku. Semoga saja, Amin Ya Rabbal
‘alamin..
Karya : Cantika Ulya Luthfiatur Rohmah
Wow..... !
BalasHapuscaem dah
BalasHapusMakasih :v
BalasHapus