Sabtu, 01 November 2014

Cinta Datang Terlambat



   




 Hari ini aku bangun pagi sekali, karena ada jadwal piket. Segera aku merapihkan jilbabku dan
aku turun ke lantai bawah dan makan bersama nenek. Ya, ayahku sedang bekerja di luar kota jadi aku hanya makan bersama nenek hari ini. “Pagi nek!” sapaku pada nenek. “Pagi Fia.. ayo ini makan nenek sudah siapkan makanan kesukaan kamu” ucap nenek padaku. Tak ku sangka nenek membuatkanku rica-rica ayam dan itu makanan favoritku! “Wow nenek terimakasih nek!” seruku. Nenek hanya tersenyum melihatku makan lahap. Tiba-tiba terdengar suara TIINNN...TINNN....TINNNN...! ya itu pertanda Caca sahabatku sudah di depan menungguku. Kami biasa berangkat bersama. “Wah nek! Caca udah nunggu di luar nih, Fia berangkat sekolah dulu ya nek.” Pamitku pada nenek. “Iya, hati – hati ya cu..” ucap nenek. Aku segera mencium tangan nenek”Assalamu’alaikum nek..”  
     Ku lihat gadis berjilbab yang sudah di depan rumahku dia tersenyum manis padaku seraya berkata”Pagi Fia!” aku tersenyum membalas senyumnya”Pagi juga Caca..” aku segera menduduki jok sepeda motor Caca. “Udah siap Fi?”tanya Caca padaku. “Udah donggss Ca yuk gaspool” ucapku dengan tertawa. Caca adalah sahabatku sejak SD sampai SMP dan sebentar lagi SMA, jadi jangan heran kalau kita sangat akrab.
     Sekitar 25 menit kemudian kami sudah sampai di sekolah tercinta kami yaitu Global Islamic School. “Tunggu aku ya Fi, aku mau parkirin motor dulu” ucap Caca. “Siapp deh bos!” ucapku seraya hormat pada Caca. Caca hanya tertawa sejenak dan berlalu memparkirkan motornya. “Hai! Fi!” ucap seseorang di belakangku. “Ya?” segera ku balikkan posisi tubuhku dan ternyata Ryan. Emm.. ya dia juga temenku dari SD tapi dia tak se-spesial Caca. “Eh Ryan, iya hai juga ada apa? Tumben manggil aku.” Tanyaku bingung. “Hahaha.. nggak apa-apa aku cuman pengen nyapa aja kok. Nggak boleh ya?”tanyanya meledek. Aku hanya tertawa melihat kekocakannya. “Ehemm ciee acaranya reunian aku nggak di ajak-ajak!” ucap Caca yang tiba-tiba nyelonong. “Hahaha apaan sih Ca, kita cuman ngobrol doang kok hehehe..” ucap Ryan. “Iya tuh bener Ca, ceritanya kita nggak sengaja ketemu di sini lagian kita juga jarang ketemu bukan?” ucapku dan membuat Ryan ke-PD an”Wah dalam arti lain kamu kangen aku ya? Kalau gitu aku bakal ngajak ngobrol kamu deh Fi! Heheheh” ucapnya terkekeh. “Ciiee cieee hahahaha.. jangan bilang kalau kalian berdua ada rasa :p” ucap Caca meledek. “Kalau aku sih nggak tau deh kelanjutannya haha ada rasa apa nggak.” Ucap Ryan seraya tersenyum padaku. “Ya Allah udah deh please! Eh Ca! Aduh aku kan ada jadwal piket duh malah ngobrol di sini-_-“ ucapku mengalihkan pembicaraan. “Astaghfirullah.. aku juga lupa Fi! Ya udah deh Yan kita mau ke kelas duluan ya!” ucap Caca segera menarik tanganku dan ku lihat Ryan yang tersenyum dan masih berdiri di tempat itu.
     Fyuhh akhirnya selesai juga Ca.” Ucapku pada Caca yang sedang asyik mengotak-atik laptopnya. “Hahaha iya Fi, udah sini aku kasih tau sesuatu.” Ucap Caca yang berhasil membuatku penasaran. “Apa Ca?”tanyaku penasaran dan dia menunjukkan sebuah kata-kata yang tertulis adalahAku nggak mau terlambat lagi dan aku nggak mau kehilangan lagi.” Dan dalam benakku aku jadi teringat Ryan. “Aduh trenyuh banget deh.” Ucapku dengan nada terharu. “Hmm.. pas banget kaya kamu sama Ryan hahaha jangan sampai kamu nyesel kehilangan dia suatu saat aku tau kok kamu suka kan sama dia kamu nggak usah nutupin perasaan kamu Fi?” ucap Caca. “Iya Ca, aku suka sih tapi aku nggak tau Ryan suka aku apa nggak inikah rasanya cinta datang terlambat?” tanyaku pada Caca. “Hmm mungkin Fi, kalau menurut aku sih dia suka sama kamu! Kita lihat aja deh perkembangannya.” Ucap Caca padaku. Aku tersenyum pada Caca dan berkata”Iya Ca, makasih ya sarannya.” Ucapku padanya. Caca tersenyum dan menepuk pundakku”Iya sobat sama – sama.” Bel masuk berbunyi segera aku mengambil Al-Qur’an dan mengaji bersama di kelas. Ya, di sekolahku memang sudah biasa mengaji terlebih dahulu sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
     Bel istirahat berbunyi Bu Astrid segera menutup pembelajaran
Matematika hari ini. “Baiklah anak-anak selamat pagi. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh”Ucap Bu Astrid. “Pagi bu.. Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh” Ucap anak – anak kelasku. Teman – temanku segera keluar dari kelas. Seperti biasa aku mengajak Caca duduk di depan kelas. Ya hari ini kami berdua puasa, haha ini juga sudah kebiasaan kami puasa Senin-Kamis. “Eh Ca kamu ambil laptop kamu aja, browsing apa gitu kek.” Ucapku pada Caca, Caca segera masuk kelas mengambil laptop. “Buka apa ya? Emmmm...” ucap Caca bingung. “Aha! Buka Facebook Ryan aja deh siapa tau dia buat kode hahaha.” Ucap Caca tertawa. “Heuh -_- Caca kebiasaan stlak Facebook orang.” Ucapku. “Huahahahaa aku kan STALKER handal :p” ucap Caca dengan PD. “Hahhaha PD banget ngomongnya.” Ucapku meledeknya. “Eh Fi! Dia buat status kode keras banget!” Ucap Caca padaku. “Apa emangnya?” tanyaku. “Sepertinya aku baru tau rasanya CINTA DATANG TERLAMBAT.” Ucap Caca membacakan status yang di posting Ryan. Mendengar itu hatiku berdegup kencang, benarkah Ryan juga mencintaiku? “Itu asli Ca? mana coba aku liat!” pintaku pada Caca. “Astaga masih nggak percaya, ini nih liat aja sendiri” Ucapnya seraya menyerahkan laptopnya padaku dan ternyata memang benar apa yang di katakan Caca tadi. Ya Allah sungguh aku tak percaya. “Ciee yang hatinya berbunga – bunga wkwkwkwk” ledek Caca. “Apaan sih enggak hehe tapi iya sih..” ucapku seraya tersenyum malu.
     “Makasih ya Ca! jangan lupa besok jemput lagi ya! Hehehe” ucapku pada Caca. “Sip deh Fi, ya udah aku pulang dulu ya Fia cantik”ucapnya. “Hahaha iya makasih Caca cantik bye!” ucapku seraya melambaikan tangan dan melihat Caca berlalu. Aku segera masuk ke rumah dan ku lihat rumahku sepi, dimana nenek? Tak biasanya nenek tidak menyapaku. “Assalamu’alaikum.. nek Fia pulang.” Ucapku. Aku beranjak ke dapur,ruang makan,ruang tamu sampai kamar nenek pun tak ada. “Iya yang itu Gus! Tolong di potong ya pisangnya.” Kudengar suara nenek di belakang rumah ku dengar nenek memanggil nama ayah. Aku bergegas ke belakang rumah. Dan apa yang ku pikirkan benar, ayah sudah pulang ke rumah dan sedang membantu nenek. “Ayah udah pulang?”tanyaku gembira padanya. “Iya nak, ayah sudah pulang” ucapnya tersenyum dan memelukku. “Aku kangen banget sama ayah,ayah kangen aku nggak?” ucapku seraya mengeluarkan air mata. “Tentu sayang, ayah juga kangen sama anak ayah ini.” Ucap ayah.
Sudah jangan menangis ya, oh iya ayah punya hadiah buat kamu!” ucap ayah tersenyum. “Benarkah ayah? Apa itu?” tanyaku. Ayah mengeluarkan bingkisan yang ternyata berisi smartphone IOS. “Ya Allah ayah itu buat Fia?”tanyaku. “Iya sayang, karena selama ayah pergi kamu selalu bantuin nenek kan?” ucap ayah. “Iya yah terimakasih ya ayah!” ucapku bahagia. Segera aku lari ke kamar untuk ganti pakaian dan aku otak-atik smartphone baru pemberian ayah. “Wow baru kali ini punya I-phone kaya gini. Makasih ya Allah..”  ucap syukurku. Aku segera membuka facebook, barang kali kalau Ryan mengirimi aku pesan. Dan benar dugaanku. Hai Fi! Besok aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Aku tunggu di taman sekolah ya!” Deg! Jantungku berdegup sangat kencang kali ini. Ada apa tiba-tiba ia berkata seperti itu? “Iya, aku akan menemuimu besok.”aku membalas pesannya.
Fyuhh ada apa? Sih -_- mau ngomong apa coba?” tanyaku pada diriku sendiri.

     Pagi ini aku agak malu ke sekolah ya karena hari ini aku akan
Ketemuan sama Ryan. “Pagi Fi!” sapa Caca. “Pagi juga Ca,eh aku mau sekolah kok malu banget L keluhku pada Caca. “Emangnya malu kenapa? Masuk sekolah kok malu haha ada-ada aja!”ucap Caca. “Aduh gini kemarin Ryan inbox aku di Facebook katanya dia mau bicara sesuatu sama aku hari ini juga di taman sekolah.”ucapku menjelaskan panjang lebar. “Oh My God! Serius? Aaa selamat!” ucap Caca bahagia. “Eitss tunggu dulu selamat buat apa coba?” tanyaku. “Aduh Fi! Itu tandanya Ryan mau menyatakan cintanya padamu hehe” ucap Caca yang sok puitis. “Alah, belum apa – apa juga udah ngasal memprediksi aja, udah yuk berangkat!” ucapku padanya.
     Sesampai di sekolah aku benar-benar gugup, dan tiba-tiba
Caca berkata”Sukses ya! Awas lo jangan di tolak hahaha” ucap Caca. Aku hanya tersenyum dan segera menuju taman sekolah. Ku lihat Ryan duduk di sana. Melihat  kedatanganku ia tersenyum simpul padaku. “Alhamdulillah kamu tepati janji kamu Fi..” ucap Ryan. “Iya syukran Ryan.. oh iya mau bicara apa ya?” Tanyaku penasaran. “Emm.. aku mau bilang kalau aku..ee..aku itu..” ucap Ryan terbata-bata membuat jantungku semakin berdebar-debar. “Iya, kamu kenapa?” Tanyaku.
“Ak..aku suka sama kamu,mungkin ini sudah terlambat aku nyatain cintaku padamu Fi.. tapi aku udah nggak mau semakin terlambat dan akhirnya kehilangan kamu..” ucap Ryan yang akhirnya menyatakan perasaannya. “Begitu pun denganku Ryan, aku juga sudah lama memendam rasa ini. Ya.. mungkin ini yang namanya cinta datang terlambat ucapku. “Jadi? Kamu juga punya perasaan yang sama? Berarti kita..?” tanya Ryan dengan girang. “Iyaa Ryan..” ucapku tersenyum malu padanya.Aku harap Ryan adalah bukan cinta pertama,kedua, atau ketiga melainkan cinta terakhirku. Semoga saja, Amin Ya Rabbal ‘alamin..
Karya : Cantika Ulya Luthfiatur Rohmah

3 komentar: